Sudah nonton film Sore: Istri dari Masa Depan?
Source : suara.com
Kalau sudah, kamu pasti tahu film ini bukan cuma soal kisah cinta lintas waktu, tapi juga soal visual yang membuat mata dan hati berdecak kagum. Di balik cerita romantis dan emosional itu, tiga lokasi syuting utama ini benar-benar dipilih bukan karena keren doang, tapi punya peran besar dalam mendorong cerita jadi lebih dalam dari versi web series-nya. Yuk, kita kulik seru!
Jakarta (Titik Nol Hidup Jonathan)
Film dibuka dengan kehidupan Jonathan yang datar dan penuh tekanan di Jakarta, warna lokal banget, raw, dan relatable.
Adegan syuting dilakukan di Jakarta, termasuk di area set di Jakarta Utara yang menggambarkan rumah Jonathan sebelum dia melompat ke masa depan atau masa lalu. Di dalam cerita ini, Jakarta jadi semacam simbol kebiasaan lama yang mandek dan jadi alasan bagi Sore datang ke hidupnya.
Tangga spiral ikonik yang muncul di poster film ternyata nyata, lokasinya ada di Artotel Thamrin Jakarta, jadi bukan CGI! Sedan Cantiknya bikin vibe visual film tambah berkesan di bagian awal cerita.
Source : Pikiran Rakyat Dua
Kroasia (Grožnjan & Zagreb: Dua Kota, Dua Mood)
Kemudian jalan cerita mengajak kita ke Eropa, tepatnya ke Grožnjan dan Zagreb di Kroasia.
Selama sebulan syuting, sekitar 80–85% adegan dibuat di Kroasia, dengan Grožnjan sebagai lokasi utama, penduduknya mungkin cuma ±30 jiwa orang, jadi benar-benar kota super kecil yang tenang dan artistik sekali.
Di Grožnjan, kamu bakal nemuin jalanan dari batu, gang-gang kecil yang sempit, dan vibe yang klasik banget kayak zaman dulu—serius, kota ini kayak lukisan hidup dari abad pertengahan. Sepi, tenang, dan penuh nuansa reflektif. Pas banget buat Jonathan yang lagi mikirin ulang hidupnya, sendirian, sambil jalan kaki di antara bangunan tua.
Source : Pikiran Rakyat Dua
Nah, beda lagi sama Zagreb. Meskipun masih terasa klasik dan gak terlalu modern, suasananya lebih kota, lebih hidup, tapi tetap kalem. Zagreb ini semacam “versi kota besar” dari Grožnjan, tapi bukan yang sibuk kayak Jakarta gitu. Di sini, kita bisa ngerasain gimana Jonathan mulai ngalamin rutinitas dan rasa “mandek” dalam hidupnya. Kayak dia jalan, tapi gak tahu mau ke mana. Gitu deh.
Para kru dan cast bahkan berkolaborasi dengan warga lokal. Sheila Dara sampai belajar bahasa Kroasia selama dua bulan biar interaksi di scene terasa natural, mantap ya!
Finlandia (Adegan Salju, Emosi, dan Fotografer Jonathan)
Saat cerita mencapai klimaks, kita dibawa ke Finlandia yang membeku.. literally. Di sana, adegan syuting berlangsung di kapal pemecah es dengan suhu sekitar –20°C. Ini bukan pakai efek layar hijau atau park LED coil loh, tapi syuting langsung di es untuk dapat atmosfer dan sinematografi yang autentik banget!
Source : Tirto.id
Sutradara Yandy Laurens sama produser Suryana Paramita bilang, pilihan syuting di salju dan es beku itu bukan cuma buat bikin filmnya keren secara visual aja, tapi bener-bener ngedukung cerita Jonathan yang fotografer. Bayangin, cahaya alami, pecahan es yang keren, plus sunyinya yang bener-bener kerasa, jadinya kayak jurnal visual yang penuh emosi dan asli banget.
Dion Wiyoko juga gak main-main, dia sampai bawa foto-foto hasil jepretannya waktu di Arktik buat jadi inspirasi pas syuting adegan fotografi. Keren kan? Bener-bener totalitas!
Kalau kamu bertanya, kenapa syuting film ini sampai ke tiga benua? Ini alasannya:
- Jakarta jadi latar awal yang grounding—menunjukkan rutinitas, kegamangan, kebiasaan lama.
- Grožnjan: tempat Jonathan mulai mengintrospeksi, suasananya bikin film terasa mendalam.
- Zagreb: nyambung dari Grožnjan, tapi lebih urban, menunjukkan transisi emosional.
- Finlandia: klimaks visual dan rasa, tempat refleksi terjadi secara real dan simbolis.
Semua ini bikin film bukan cuma enak ditonton, tapi bikin kamu mikir soal hidup, pilihan, dan cinta.
Ikutan Petualangan ala Jonathan? Simak Tipsnya!
Pengen kesampaian foto-foto di Grožnjan? Jalan-jalan di ibukota Kroasia? Atau trekking di salju Finlandia kayak di film? Ini tipsnya:
- Bawa WiFi portabel dari Passpod: mobile internet yang bisa disewa sebelum berangkat, siap online kapan saja.
- Gak perlu ribet takut roaming mahal, atau takut sinyal hilang di lokasi Eropa atau Finlandia.
- Kamu tetap bisa update story, streaming trailer, atau share foto ke sosmed langsung tanpa pusing roaming.
Intinya, filmnya bikin kamu baper dan ngerasa relate, jalan ke lokasinya bikin hidup jadi lebih seru dan penuh warna. Dan yang bikin makin gampang: bawa internet dari Passpod, tinggal nyalain, konek, dan dunia kamu online tanpa hambatan
Jadi, siap ikut jalan-jalan emosi ala Jonathan? Jangan lupa jajal internet portable-nya Passpod biar cerita jalan terus!