Work Life Balance adalah istilah bagi para karyawan yang ingin memiliki kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi berjalan dengan seimbang. Istilah tersebut kini banyak digunakan oleh para karyawan yang mengeluhkan ketidakberaturan jadwal bekerja yang lebih lama. Sejumlah negara menerapkan jam kerja yang sangat singkat, bahkan menerapkan 4 hari kerja dalam seminggu. Melansir dari Travel and Leisure, berikut 7 negara yang punya jam kerja terpendek di dunia. negara mana saja di dunia yang memiliki minggu kerja terpendek?
Berikut 7 diantaranya :
Belanda (29 JAM)
source : traveltips24
Belanda menjadi negara dengan waktu kerja terpendek selama 29,5 jam per minggu berdasarkan data OECD. Di Belanda ada sebuah Undang-Undang tentang fleksibilitas kerja, sehingga pekerjaan yang paling populer di Belanda adalah paruh waktu atau part time yang memiliki jadwal kerja yang sangat fleksibel. Pekerja di Belanda juga mendapat hak cuti tahunan yang diatur dalam Undang-Undang dan Perjanjian Kerja. Adapun jumlah cuti yang diberikan adalah 4 minggu atau 20 hari kerja per tahun.
Denmark (27 JAM)
source : study in denmark
Orang Denmark terkenal dengan pekerja keras, bangga dengan pekerjaan, tapi tidak merasa perlu untuk menunjukkan dedikasi dengan bekerja berjam-jam Denmark, negeri dongeng yang dipenuhi kastil dan cerita rakyat punya rata-rata jam kerja sekitar 27 jam per minggu atau 5 sampai 6 jam sehari.
Di Denmark, karyawan mendapat hak cuti tahunan yang diatur oleh Undang-Undang. Adapun jumlah cuti yang diberikan minimal 25 hari kerja per tahun. Selain cuti tahunan, mereka juga mendapat hak cuti tambahan seperti cuti sakit, hamil, melahirkan, dan lainnya yang diatur dalam Undang Undang dan perjanjian kerja.
Negara ini menyediakan lebih banyak waktu bagi warganya untuk menikmati kehidupan di luar kantor. Dalam budaya Denmark, menghargai waktu pribadi dan menciptakan keseimbangan antara bekerja dan bersantai adalah prioritas utama.
Norwegia (33 JAM)
source : tirto
Keseimbangan waktu kerja dan hidup di Norwegia masuk sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Kebijakan jam kerja sudah tercantum di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Batasan yang ditentukan untuk jam kerja normal di Norwegia adalah:
- 9 jam setiap 24 jam
- 40 jam per 7 hari
Rata-rata jam kerja orang Norwegia mulai dari pukul 08.00 sampai 16.00. Norwegia memiliki undang-undang perburuhan paling dermawan di dunia. Ada masa tenggang tiga minggu untuk setiap pekerja di Norwegia, selain itu ada ketentuan pengurangan jam kerja untuk orang tua. Kabarnya, perusahaan yang membiarkan karyawannya untuk lembur bisa masuk ke kategori ilegal dan dikenakan denda akibat tidak mematuhi Undang-Undang. Karyawan Norwegia berhak mendapatkan cuti tahunan adalah 21 hari per tahun dan berhak memperoleh gaji cuti minimal 10,2 persen dari gaji yang diperoleh.
Switzerland (34 JAM)
source : hotel.com
Berdasarkan survey OCD, rata-rata jam kerja di Swiss adalah 34,6 jam per minggu berdasarkan industri dan pekerja. Meski dinobatkan sebagai negara keempat dengan jam kerja terpendek, waktu kerja di Swiss tidak boleh melewati 45 jam per minggu berdasarkan peraturan Swiss. Swiss dikenal memiliki budaya kerja yang fleksibel. Bahkan banyak perusahaan di sana memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk mengatur jam kerja dan memberi kesempatan untuk bekerja dari rumah.
Jerman (28 JAM)
source : Economist Intelligence Unit
Jerman menjadi negara dengan jam kerja tersingkat di dunia, yakni 1.349 jam dalam setahun pada 2021. Dengan asumsi lima hari kerja setiap minggu, maka jam kerja di Jerman hanya 5,18 jam sehari. Namun, pada tahun lalu serikat pekerja terbesar di Jerman yaitu IG Metall menyerukan minggu kerja yang lebih pendek. Hal tersebut dinilai bisa membantu mempertahankan pekerjaan dan menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK). Sementara itu, Indonesia masuk dalam peringkat 20 sebagai kategori negara yang memiliki jam kerja terpanjang, yakni selama 38,8 jam per minggu pada tahun 2019. Disamping itu, ada sebagian perusahaan di Indonesia juga memberlakukan 6 hari kerja dalam seminggu.
Prancis (38 JAM)
source : arsitag
Negara yang dikenal dengan gaya hidup santai ini mempunya rata-rata jam kerja di negara ini adalah 36 jam per minggu. Prancis memahami bahwa hidup bukan hanya tentang bekerja, tetapi juga tentang menikmati momen-momen indah bersama keluarga dan teman-teman. Salah satu ciri khas budaya kerja Prancis ialah istirahat siang yang panjang. Konsep “déjeuner” yang dianut oleh masyarakat Prancis memungkinkan mereka untuk menikmati makan siang yang santai dan berkualitas. Selama jam istirahat ini, banyak toko dan kantor ditutup untuk memberikan waktu berkualitas bagi karyawan.
Selain itu, pemerintah Prancis juga menerapkan batas maksimum jam kerja per hari dan per minggu untuk melindungi kesejahteraan karyawan. Inilah yang membuat Prancis menjadi salah satu negara dengan tingkat stres kerja yang rendah dan kualitas hidup yang mengagumkan.